Senin, 10 Mei 2010

                                 PENYAKIT MENINGITIS (RADANG SELAPUT OTAK)
 
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang yang disebabkan oleh organisme bakteri yang menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak. Meningitis paling sering menyerang anak-anak usia 1 bulan- 2 tahun. Lebih jarang terjadi pada dewasa, kecuali mereka yang memiliki faktor resiko khusus.

A. Gejala Penyakit Meningitis
Gejala-gejala meningitis yang disebabkan oleh bakteri bisa muncul dalam beberapa jam. Meningitis yang disebabkan oleh virus juga bisa muncul dengan cepat atau dalam beberapa hari. Berikut merupakan tanda dan gejala kedua meningitis tersebut. Tidak semua gejala akan muncul berurutan. Demam, sakit kepala, serta kaku leher merupakan gejala-gejala utama meningitis.
• Demam tinggi tiba-tiba
• Sakit kepala parah yang terus-menerus
• Leher kaku dan sakit sehingga sangat sulit untuk mendekatkan dagu   ke dada.
• Pusing dan muntah, kadang-kadang disertai dengan diare
• Kebingungan
• Mengantuk dan kelelahan
• Mata sakit dan sangat sensitif terhadap cahaya terang
• Otot atau persendian sakit atau terasa lemas

Tanda dan gejala lain meningitis
Berikut merupakan tanda dan gejala lain dari meningitis: 
• Warna kulit yang tidak normal
• Kejang perut
• Tangan dan kaki dingin seperti es
• Pusing
• Muncul bintik-bintik kemerahan atau kecoklatan di kulit
• Mati rasa dan perih

Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui, namun umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah dan enggan menyusui.

B. Bakteri Yang Menyebabkan Penyakit Meningitis
Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya :
1. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).

 
2. Neisseria meningitidis (meningococcus).
Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumoniae, Meningitis terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah.

 
3. Haemophilus influenzae (haemophilus).
Haemophilus influenzae type b (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (Hib vaccine) telah membuktikan terjadinya angka penurunan pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.

 
4. Listeria monocytogenes (listeria).
Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari hewan lokal (peliharaan).

 
5. Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis.

C. Penanganan dan Pengobatan Penyakit Meningitis
Pasien yang diduga mengalami Meningitis haruslah dilakukan suatu pemeriksaan yang akurat, baik itu disebabkan virus, bakteri ataupun jamur. Hal ini diperlukan untuk spesifikasi pengobatannya, karena masing-masing akan mendapatkan therapy sesuai penyebabnya.
Apabila ada tanda-tanda dan gejala seperti di atas, maka secepatnya penderita dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan pelayan kesehatan yang intensif. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan labratorium yang meliputi test darah (elektrolite, fungsi hati dan ginjal, serta darah lengkap), dan pemeriksaan X-ray (rontgen) paru akan membantu tim dokter dalam mendiagnosa penyakit. Sedangkan pemeriksaan yang sangat penting apabila penderita telah diduga meningitis adalah pemeriksaan Lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput otak).
Jika berdasarkan pemeriksaan penderita didiagnosa sebagai meningitis, maka pemberian antibiotik secara Infus (intravenous) adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan serta mengurang atau menghindari resiko komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan.
Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada kasus meningitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis antara lain Cephalosporin (ceftriaxone atau cefotaxime). Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes akan diberikan Ampicillin, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem), Chloramphenicol atau Ceftriaxone.
Treatment atau therapy lainnya adalah yang mengarah kepada gejala yang timbul, misalnya sakit kepala dan demam (paracetamol), shock dan kejang (diazepam) dan lain sebagainya. 

D. Pencegahan Tertularnya Penyakit Meningitis
Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sharing makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian dalam satu batangnya. Maka bagi anda yang mengetahui rekan atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah berhati-hati. Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum, memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari berbagai macam penyakit.
Pemberian Imunisasi vaksin (vaccine) Meningitis merupakan tindakan yang tepat terutama didaerah yang diketahui rentan terkena wabah meningitis, adapun vaccine yang telah dikenal sebagai pencegahan terhadap meningitis diantaranya adalah:
• Haemophilus influenzae type b (Hib)
• Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7)
• Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV)
• Meningococcal conjugate vaccine (MCV4)



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Radang Selaput Otak (Meningitis) Masih Mengancam Anak. Di akses melalui. http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-meningitis.html. Pada Tanggal 13 Maret 2010.

Anonim. 2008. Waspadai Gejala Meningitis. Diakses melalui. http:// Mikrobiologi/waspadai-gejala-meningitis.html. Pada tanggal 13 Maret 2010.
Adamzoomy. 2009. Penyakit Meningitis. Artikel Kesehatan. Minggu 22 November 2009. 
Anonim. 2009. Kenali Gejala Awal Meningitis. Diakses melaui. http:// Mikrobiologi/Kenali-Gejala-Awal-Meningitis-11136.html. Pada tanggal 13 Maret 2010.
Anonim. 2010. Haemophilus influenzae. Di akses melalui. http://feww.files.wordpress.com/2010/01/ Haemophilus-influenzae.jpg. Pada tanggal 13 Maret 2010.

Anonim. 2010. Listeria monocytogenes. Di akses melalui. http://feww.files.wordpress.com/2010/01/listeria-monocytogenes.jpg. Pada tanggal 13 Maret 2010.

Anonim. 2010. Neisseria meningitidis. Di akses melalui. http://feww.files.wordpress.com/2010/01/ Neisseria-meningitidis.jpg. Pada tanggal 13 Maret 2010.

Anonim. 2010. Streptococcus pneumoniae. Di akses melalui. http://feww.files.wordpress.com/2010/01/streptococcus-pneumoniae.jpg. Pada tanggal 13 Maret 2010.

Kautsar, Ummu. 2008. Lebih Jauh Soal Meningitis. Diakses melalui. Http://Mikro Ter/Mikrobiologi/Lebih Jauh Soal Meningitis « Kautsar.htm. Pada tanggal 13 Maret 2010.
Prijanto, Muljati. 1998. Pembuatan dan Pengujian Antigen Neisseria meningitis Grup B untuk Pemeriksaan BTA. Diakses melalui. http:// Mikro Ter/Mikrobiologi/gdl.php.htm. Pada tanggal 13 Maret 2010.






0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Home Interiors